Kamis, 20 Agustus 2015

Cara Kerja Enzim


Bismillah, sudah lama sekali rasanya tidak menulis pos sejak terakhir kali tahun 2013, tiba tiba saja ingin memulai lagi dan semoga bisa rutin. Kali ini ada sedikit hal yang ingin saya bahas mengenai materi SMA karena kebetulan sekarang diberi kepercayaan untuk mengajar SMA.

Seperti judul di atas bahasan kali ini yaitu mengenai enzim, khususnya mengenai salah satu kerja enzim. Enzim sendiri merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup. Artinya enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia tetapi tidak berubah dalam reaksi kimia tersebut.

Kerja enzim itu dapat diterangkan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan kunci (Lock and Key Theory) serta teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit Theory). Tetapi kali ini saya hanya akan sedikit membahas mengenai teori gembok dan kunci saja. 

Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil asam amino. Sisi aktif ini memiliki bentuk yang sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu saja yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Kita ibaratkan seperti kunci dan gembok, gembok hanya bisa di buka dengan kunci yang spesifik tidak bisa dengan sembarangan kunci. 

Enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. 


Gambar di atas merupakan cara kerja enzim berdasarkan teori gembok dan kunci (maaf kalau gambarnya jelek). 

Itu saja yang bisa sedikit saya sampaikan, mengenai teori yang selanjutnya mungkin di kesempatan selanjutnya akan saya bahas atau akan saya perbarui postingannya. Semoga bisa sedikit membantu. Terima kasih

Kamis, 17 Oktober 2013

Pembelahan Sel Secara Mitosis

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan, adanya pertambahan ukuran. misalnya tubuh kita waktu masih duduk di sekolah dasar berbeda ukurannya dengan waktu kita duduk di bangku kuliah. tanpa kita sadari tubuh kita semakin tinggi dan semakin besar. apa yang sebenarnya menyebabkan itu semua? kenapa tubuh kita bisa semakin tinggi dan besar? yup, tubuh kita bisa semakin tinggi dan besar itu dikarenakan oleh adanya pertambahan jumlah sel. apa itu sel ? sel adalah bagian terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Jadi, sel-sel di dalam tubuh kita selalu membelah yang akhirnya menyebabkan tubuh kita bertambah ukurannya. Nah, postingan saya kali ini akan membahas sedikit tentang bagaimana sel di dalam tubuh kita itu membelah, ayo langsung saja kita belajar.
Pada dasarnya, pembelahan sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Pembelahan Mitosis
  2. Pembelahan Meiosis
Akan tetapi yang akan kita bahas sekarang adalah Pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sel-sel penyusun tubuh). Pada pembelahan mitosis setiap sel induk yang diploid (2n) menghasilkan dua sel anak yang tetap diploid (2n). Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Pada pembelahan mitosis, sel tidak langsung membelah menjadi dua, tetapi melalui beberapa fase (tahap), yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
            Ketika sel siap membelah, terjadi interfase, ditandai dengan inti sel yang tampak keruh dan tampak benang-benang kromatin yang halus. 
  1. Interfase
            Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA. 

2. Profase
            DNA mulai dipaket menjadi kromosom, kromosom merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. Pada fase ini kromosom memendek dan menebal. Sentriol membelah dan bergerak kekutub dan terbentuk benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke kutub. Membran inti dan inti menghilang. masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.

  1. Metafase
            Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang spindel. Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer. Kromosom diekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA ke sel anakan merata.

  1. Anafase
            Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kromatid dapat bergerak ke kutub karena kontraksi benang spindel yang memendek dan menarik kromatid menjadi dua bagian ke arah yang berlawanan.

  1. Telofase
            Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Jadi pembelahan mitosis dari satu sel induk menghasilkan dua sel anak yang mempunyai sifat sama persis dengan induknya. karena hal ini lah sel-sel di dalam tubuh kita semakin bertambah. tidak hanya itu, apabila di dalam tubuh kita terdapat sel-sel yang rusak maka sel-sel tubuh akan membelah menggantikan sel-sel yang rusak tadi. terus bagaimana dengan pembelahan meiosis? pada dasarnya sama hanya saja sel anak yang dihasilkan tidak 2, melainkan 4 sel anak yang sifatnya setengah dari sel induknya. tahap-tahapnya pun sama, hanya berlangsung secara 2 tahap.
Itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai pembelahan sel secara mitosis. saya suka materi ini karena materi ini adalah salah satu materi yang saya gunakan dulu sewaktu microteching pada saat saya masih kuliah. semoga sedikit pengetahuan ini bisa membantu untuk siapa saja yang membutuhkannya. Terima kasih.

Binomial Nomenklatur



Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup, kali ini kita akan sedikit belajar mengenai Tata Nama Ilmiah, kenapa harus ada pemberian nama pada makhluk hidup?  Tujuannya adalah Untuk memudahkan kita mengenali dan mempelajari makhluk hidup, oleh karena itulah semua makhluk hidup perlu diberi nama. Pada dasarnya semua makhluk hidup sudah memiliki namanya masing-masing, akan tetapi antara daerah satu dengan daerah yang lain atau negara yang satu dengan negara yang lain memiliki nama jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda-beda.
            Penamaan yang berbeda untuk suatu jenis tumbuhan atau hewan akan menyulitkan orang untuk mengenali dan mempelajarinya padahal maksudnya sama. Misalnya, kita yang tinggal di Indonesia mengenal tanaman padi, akan tetapi di Negara lain tidak mengenal nama padi maka agar semua orang di seluruh dunia tahu mengenai makhluk hidup yang dimaksud  para ahli sepakat bahwa semua nama hewan dan tumbuhan harus menggunakan nama ilmiah yang dapat digunakan secara internasional.
Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk hidup ini adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial nomenklatur atau tata nama binomial.
             Binomial nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang dilatinkan.
Aturan tata nama binomial tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Kata pertama adalah nama genusnya dan kata kedua adalah penunjuk jenisnya (spesies).
Ø  Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis (spesies) menggunakan huruf kecil.
Ø  Nama genus dan penunjuk jenis (spesies) harus digarisbawahi secara terputus atau dicetak dengan huruf miring
         Contoh :
v   Panthera leo (singa)
v   Panthera Leo
v   Panthera  leo
v  Panthera leo atau Panthera leo
Pertanyaan selanjutnya yang biasa muncul adalah bagaimana kalau kita menemukan spesies akan tetapi memiliki lebih dari dua suku kata, misalnya nama ilmiah bunga sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis), apakah aturan binomial nomenklatur berlaku? Apabila nama terdiri dari tiga suku kata atau lebih maka kata kedua dan selanjutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Contohnya : Bunga Sepatu (Hibiscus Rosasinensis atau Hibiscus Rosa-sinensis).
Itu adalah sedikit informasi mengenai tata nama binomial atau yang disebut juga Binomial Nomenklatur yang bisa saya berikan, masih perlu beberapa penyempurnaan lagi mengenai tata nama ini yang mungkin kedepannya akan saya berikan lagi.

Minggu, 13 Oktober 2013

Klasifikasi Makhluk Hidup

 
Postingan kali ini saya mencoba membagi sedikit mengenai salah satu materi biologi yang saya punya yaitu mengenai klasifikasi makhluk hidup, materi mengenai klasifikasi makhluk hidup saat ini masih saya ajarkan di kelas 7 SMP, Oleh karena itu isi dari materi ini tidak sampai mendalam tetapi hanya membahas bagian-bagian 'permukaan' saja. Sebelumnya saya sudah membagi materi yang sama mengenai klasifikasi makhluk hidup ini akan tetapi dalam format ppt.
Langsung saja kita mulai, kita tahu kita tidak hidup sendiri disini dan kita semua juga tahu kalau di bumi yang kita huni ini terdapat banyak sekali makhluk hidup, mulai dari yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup yang bersel banyak (multiseluler). untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam secara keseluruhan tidaklah mudah. oleh karena itu, dibuat klasifikasi (pengelompokkan) makhluk hidup. Klasifikasi adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan atau suatu kelompok tertentu.
Beberapa contoh klasifikasi sebenarnya sudah ada sejak lama, meskipun masih sederhana. misalnya pengelompokkan tumbuhan berdasarkan ukuran tubuhnya (pohon, perdu, semak). pengelompokkan tumbuhan berdasarkan lingkungan tempat hidupnya (xerofit, hidrofit, higrofit) pada hewan misalnya yang sudah sering kita dengar adalah pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya (karnivora, herbivora dan omnivora).

Akan tetapi cara-cara pengelompokkan seperti di atas dianggap kurang sesuai karena dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.

SISTEM KLASIFIKASI LIMA KINGDOM

Semula para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kerajaan, yaitu Hewan dan tumbuhan. Namun ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil dan tidak dapat membuat makanan sendiri, yaitu jamur. Oleh karena itu para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu :
  1. Plantae (tumbuhan)
  2. Fungi (jamur)
  3. Animalia (hewan)
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu :
  1. Prokariot
  2. Fungi
  3. Plantae
  4. Animalia
Pengelompokkan ini  berdasarkan ada tidaknya membran inti. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sedangkan sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969, Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu:
  1. Monera
  2. Protista
  3. Fungi
  4. Plantae
  5. Animalia

1  Kingdom Monera
Monera merupakan makhluk hidup bersel satu (unisel).Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan monera memiliki sel prokariotik, artinya sel tersebut tidak memiliki membran inti. Kelompok ini terdiri dari Bakteri dan ganggang hijau biru.
Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.

2  Kingdom Protista
Makhluk hidup yang masuk dalam kerajaan protista memiliki sel eukariotik, artinya sel tersebut memiliki membran inti. uniseluler (bersel satu) yang hidup soliter atau berkoloni. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan.
Kelompok ini terdiri dari protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan (ganggang) dan protista menyerupai jamur. 
3 Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jenis jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).
4 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanan sendiri (autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup. 
5 Kingdom Animalia (hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah bediferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu invertebrata dan vertebrata. 

Mungkin itu saja yang bisa saya bagi untuk postingan kali ini, meskipun sangat sederhana semoga bisa sedikit membantu untuk siapa saja yang membutuhkan.